Sabtu, 29 Maret 2025

Diujung Ramdhan 1446H, Warga Sampang di Suguhi Hiburan Tradisional Musik Daoul Combo Jelang Sahur

Diujung Ramdhan 1446H, Warga Sampang di Suguhi Hiburan Tradisional Musik Daoul Combo Jelang Sahur

SaktehNews.com | SAMPANG – Akhir bulan ramadhan 1446 Hijriyah / 2025 Masehi warga Kota Sampang di hibur kesenian musik daoul combo dan Dug dug yang Digelar Jelang Sahur setiap bulan Ramadhan di Sepanjang jalan kota Sampang, Madura – Jawa timur, Minggu (30/03/2025) Dini hari


Banyak cara dilakukan untuk membangunkan warga saat sahur di bulan suci ramadhan, salah satunya dengan menggunakan kesenian musik tradisional daerah. Tradisi musik Daoul combo misalnya, tradisi ini berlangsung  setiap tahun di bulan Ramadhan, terdiri dari sejumlah alat musik seperti ketipung, gendang, suling, pianika,simbal dan lainnya, di sepanjang jalan Imam Bonjol, wahed Hasyim dan depan monumen Trunojoyo Kota Sampang.


Arif mewakili daoul combo Tenten Sakteh Sampang mengungkapkan, "Bagaimana tradisi daoul combo ini sudah berjalan lama dari nenek moyang kita, masyarakat juga menunggu bukan terganggu akhirnya kami dari daoul combo Tenten Sakteh ikut berpartisipasi,"ujar Arif


Sugianto menambahkan,

Banyak cara dilakukan untuk membangunkan warga saat sahur di bulan suci Ramadhan, salah satunya dengan menggunakan kesenian musik tradisional daerah. Tradisi musik daoul combo misalnya, tradisi ini berlangsung  setiap tahun di bulan Ramadhan, terdiri dari sejumlah alat musik di sepanjang jalan di kota Sampang 


Syaiful bagian dari daoul combo Tenten Sakteh Sampang mengatakan, sangat senang dan sudah menjadi favorit warga di Kota Sampang, untuk berduyun-duyun pada dini hari hanya sekadar ingin menonton beberapa kelompok Musi Daoul Combo diantaranya,  Tenten Sakteh, Remaja Putra Suhadak (RPS), PH. Kamboja, Panglima Reborn, Remaja kleleng, Delima dan banyak lainnya.

“Kesenian musik Daoul Combo ini sangat unik, selain untuk membangunkan orang sahur, juga menjadi tontonan favorit di bulan Ramadhan,” ucapnya


Sajian musik tradisional yang enak didengar ini apalagi digelar di waktu dini hari yang sunyi dan tenang ini akan membuat warga penasaran akan lantunan musik yang dimainkan


Sementara itu, Anang salah satu warga juga menyampaikan bahwa saat ini kecintaan terhadap tradisi dan budaya musik daul combo ini sudah mulai merambah ke anak usia dini. Banyak anak kecil yang ikut, bahkan ada yang bisa memainkan alat musik dan ikut , sehingga kegiatan positif ini sebagai salah satu cara melestarikan budaya musik tradisional.


“Semoga tradisi musik Saur Daoul Combo bisa dilestarikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya lokal masyarakat Kota  Sampang, saat melakukan ibadah makan sahur,” ungkapnya. (Pi'i)